Terbiasa dengan Tidak Biasa

Terbiasa dengan sesuatu hal itu bukan perkara mudah apa lagi gampang. Terbiasa dengan seseorang pun bukan hal yang mampu di lakukan 1 hari full,and the finally yes I did. Terbiasa itu butuh penyesuaian, butuh filling, butuh kenyaman dan terutama butuh waktu yang mampu merubahnya hingga garis akhir yaitu T-E-R-B-I-A-S-A.
Aku pun butuh waktu menjadi terbiasa ketika harus mengingat namamu yang depan hurufnya itu “W” bukan X,apalagi Y atau Z.  lalu di setiap pagi harinya Hp ku pun di penuhi inbox darimu yang mengucapkan selamat pagi. Dan beberapa miss call yang tidak sempat di angkat karena mataku masih tertutup pulas karena mimpi. Yang sebenarnya juga aku tidak terbiasa bermimpi, itu pun kau tahu. Dimana kau selalu tanyakan “kamu mimpi apa semalam?, mimpi akukah?” lalu di akhir kalimat “hehehe...” hingga akhir ini akhirnya aku mampu untuk Terbiasa dengan pertanyaan itu. 
Terbiasa bersamamu itu nyaman. Senyaman akhirnya aku mampu tidur sendiri di kamar dengan keadaan lampu kamar mati. Yang sebenarnya aku tidak biasa dan takut akan gelap. Aku rasa kamu tahu itu. Namun aku membiasakan diri dikarenakan aku tahu kamu lebih suka tidur pulas dengan keadaan lampu mati dari pada lampu terang benderang. Apakah iya kamu akan terus – terusan mengalah untuk lampu yang terus terang benderang selamanya selama kita kelak akan  hidup bersama di 1 rumah impian kita.
Bukankah alangkah baiknya jika kita tertidur di rumah dengan keadaan aku terbiasa dengan keadaan gelap,sehingga kamu tidak harus mengalah lagi soal ini. Sambil aku mencoba banyak bermimpi terlebih bermimpi tentangmu, tentang kita. Sambil selalu mengucap namamu W, Wisha Yudhistira... 

~Khinnethia~

/* malam hari,gelap, marah denganmu
*/

Komentar

Anonim mengatakan…
eeaaa sekalinya posting lg romans.. ahey! ;)

Postingan populer dari blog ini

Hujan di Awal Bulan Oktober

Alpacino Scarface

Nada-Nada Cinta