Terbiasa dengan Tidak Biasa
Terbiasa dengan sesuatu hal itu bukan perkara mudah apa lagi gampang. Terbiasa dengan seseorang pun bukan hal yang mampu di lakukan 1 hari full,and the finally yes I did. Terbiasa itu butuh penyesuaian, butuh filling, butuh kenyaman dan terutama butuh waktu yang mampu merubahnya hingga garis akhir yaitu T-E-R-B-I-A-S-A. Aku pun butuh waktu menjadi terbiasa ketika harus mengingat namamu yang depan hurufnya itu “W” bukan X,apalagi Y atau Z. lalu di setiap pagi harinya Hp ku pun di penuhi inbox darimu yang mengucapkan selamat pagi. Dan beberapa miss call yang tidak sempat di angkat karena mataku masih tertutup pulas karena mimpi. Yang sebenarnya juga aku tidak terbiasa bermimpi, itu pun kau tahu. Dimana kau selalu tanyakan “kamu mimpi apa semalam?, mimpi akukah?” lalu di akhir kalimat “hehehe...” hingga akhir ini akhirnya aku mampu untuk Terbiasa dengan pertanyaan itu. Terbiasa bersamamu itu nyaman. Senyaman akhirnya aku mampu tidur sendiri di kamar dengan keadaan lampu kamar mati.